Biometrika Teknologi

software house adalah

Software House adalah Pengembang Aplikasi, Begini Alur Kerjanya Bagi Startup

Software house adalah perusahaan yang dirintis untuk bergelut di bidang pengembangan aplikasi dan bisnis perangkat lunak. Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak startup bermunculan. Startup adalah perusahaan rintisan yang umumnya memiliki basis teknologi. Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa untuk memulai startup tidak perlu memiliki banyak pekerja IT. Kita bahkan bisa memulainya dengan bekerja sama dengan sebuah software house.

Bagi Anda yang hendak membuat aplikasi untuk startup Anda dengan bekerja sama dengan Software House, Anda bisa pelajari untuk dapat memahami alur kerjanya sebagai berikut.

1. Tahap Riset dan Analisis

Hal pertama yang harus dipahami, Software house adalah sebuah perusahaan yang menjalankan proyek dengan lingkup yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan klien. Bisa kecil dan sederhana tapi tidak jarang cukup besar dan memuat banyak fitur, karena itu diperlukan perencanaan matang sebelum memulai development. Pada tahap ini, Anda perlu melakukan riset dan analisa untuk menentukan beberapa hal yang akan menjadi dasar dalam pembuatan software.

Beberapa hal yang perlu diriset adalah :

  • bisnis model
  • work flow aplikasi
  • fitur dalam aplikasi
  • design yang sesuai dengan behavior customer

2. Pembuatan Desain

Jika sudah dianalisa, kini waktunya merealisasikan desain dari software yang diinginkan. Dalam proses ini akan terbentuk sebuah prototipe, semacam gambaran mengenai tampilan jadinya aplikasi Anda nantinya. Dengan menggunakan prototipe ini Anda bisa meminta feedback dari calon pelanggan Anda mengenai designnya, apakah mudah digunakan dan sudah sesuai dengan brand image yang ingin ditampilkan atau perlu diubah lagi. Selain itu, berdasarkan desain yang Anda rencanakan, Anda juga dapat membuat perkiraan anggaran yang akan dihabiskan.

3. Proses Pengembangan

Proses yang ketiga ini adalah milik programmer. Tugas yang dilakukan adalah mengembangkan software atau aplikasi yang telah disesuaikan dengan ide dasar, hasil analisa dan prototipe yang sudah ada. Ada kemungkinan desain mengalami revisi apabila masih kurang sesuai keinginan. Namun tak jarang programmer bisa membuatnya menyesuaikan dengan prototipe yang telah dibuat.

Proses pengembangan ini yang memerlukan waktu paling panjang. Kerumitan membuat software dan aplikasi sangat tinggi dan perlu ketelitian. Bahkan tak jarang proses pengembangan melebihi timeline yang dibuat. Pastikan Anda tidak overbudget dalam tahap ini, agar cashflow yang dimiliki tetap cukup sampai aplikasi Anda diluncurkan.

4. Pengujian Software

Software house adalah perusahaan yang umumnya berorientasi pada hasil. Dalam hal ini tentu saja hasilnya berupa aplikasi dengan fitur yang berjalan sesuai harapan. Setelah proses pengembangan, maka waktunya untuk melakukan pengujian aplikasi Anda. Dalam proses pengujian Anda dan pihak software house harus memeriksa kelengkapan aplikasi dan semua fiturnya telah berfungsi secara sempurna. Software yang dibuat ini harus sangat minim bugs dan error agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

5. Penyelesaian dan Peluncuran

Selama proses pengujian bisa jadi menemukan beberapa celah lagi sehingga harus diperbaiki. Bisa juga aplikasi Anda belum dipoles sempurna sehingga perlu proses penyelesaian berulang kali. Hal ini jauh lebih baik daripada menerima complain dari pelanggan yang kecewa karena aplikasi anda tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Tahap ini masih menjadi tanggung jawab Software House, jangan ragu untuk meminta mereka memperbaiki jika masih ada error terjadi. Baru setelah software Anda siap, maka boleh diluncurkan dan digunakan oleh khalayak umum.

Meskipun tampak tidak umum, namun software house adalah jawaban untuk founder startup yang memiliki ide bisnis yang bagus tapi tidak terlalu memahami bidang IT. Semoga artikel ini dapat menjawab rasa ingin tahu Anda terhadap alur kerja sebuah software house agar kerja sama dengan startup Anda dapat berjalan dengan lancar.